Layanan

KONSULTAN STATISTIK -- Support By: SEM-AMOS-LISREL-PLS

DISERTASI-TESIS-SKRIPSI-SURVEI-PROPOSAL-MAKALAH

Jumat, 06 Januari 2012

Flipchart

Flipchart

1.   Pengertian flipchart
Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 50 X 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21 X 28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya. Flipchart dapat digunakan sebagai media penyampai pesan pembelajaran. Penggunaannya dapat dibalik jika pesan pada lembaran depan sudah ditampilkan dan digantikan dengan lembaran berikutnya yang sudah disediakan. Flipchart hanya cocok untuk pembelajaran kelompok kecil  yaitu 30 orang. Sedangkan flipbook untuk 4-5 orang. Flipchart merupakan salah satu media cetakan yang sangat sederhana dan cukup efektif. Sederhana dilihat dari proses pembuatannya dan penggunaannya yang relatif mudah, dengan memanfaatkan bahan kertas yang mudah dijumpai. Efektif karena flipchart dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada flipchart. Indikator efektif adalah ketercapaian tujuan atau kompetensi yang sudah direncanakan, untuk mencapai tujuan tersebut banyak bahan dan alat yang dapat dijadikan media untuk mempercepat pencapaian tujuan dan salah satunya melalui flipchart (Rusman, 2007)

Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa: gambar-gambar, huruf-huruf, diagram dan angka-angka. Sajian pada flipchart tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum siswa melihat flipchart tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana flipchart tersebut ditempatkan.
read more

2.   Kelebihan media flipchart
Sebagai salah satu media pembelajaran, flipchart memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : a. Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis. Pada umumnya berukuran sedang lebih kecil dari standar ukuran whiteboard, maka pesan pembelajaran yang disajikan secara ringkas mencakup pokok-pokok materi pembelajaran. Hal ini penting dilakukan dalam pembelajaran dimana pokok-pokok sajian informasi disajikan melalui media presentasi yang bertujuan untuk memfokuskan perhatian siswa dan membimbing alur materi yang disajikan; b. Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan. Media ini tidak membutuhkan arus listrik sehingga jika digunakan di luar ruangan yang tidak ada saluran listrik tidak menjadi masalah. Berbeda halnya dengan media OHP atau sound slide yang membutuhkan cahaya rendah dalam arti kata ruangan harus dalam kondisi agak gelap. Penggunaan flipchart tidak berhubungan dengan kebutuhan cahaya khusus. Cahaya yang dibutuhkan adalah cahaya normal atau cahaya seadanya (availabel light); c. Bahan pembuatan relatif murah. Bahan dasar flipchart adalah kertas sebagai media untuk menuangkan gagasan ide dan informasi pembelajaran. Kertas yang dibutuhkan tidak spesifik harus menggunakan kertas tertentu, namun semua jenis kertas pada dasarnya dapat digunakan. Kertas yang umum digunakan diantaranya kertas karton atau dapat juga buffalo paper dapat juga memanfaatkan kertas yang lebih murah yang sering disebut dengan kertas buram. Kualitas kertas ini lebih rendah, agak tipis namun lebih murah dari kertas karton. Lebih tipis sebetulnya akan lebih baik karena mudah untuk dilipat, meski tidak tahan lama. Selain kertas, bahan lain yang dibutuhkan untuk flipchart adalah kayu untuk penyangga dan alas penyangga kertas yang dapat dibuat dari bahan kayu lapis (triplek). Baik kayu sebagai penyangga maupun kayu lapis kedua-duanya mudah untuk diperoleh; d. Mudah dibawa kemana-mana (moveable). Flipchart hanya berukuran antara 60 sampai 90 cm maka menjadi mudah untuk di bawa ke tempat yang dibutuhkan. Apalagi kalau dibuat lebih kreatif sehingga kaki penyangga dapat dilipat dan dibuat simpel sehingga mudah dan ringan untuk dibawa. Untuk mempermudah pemindahan, kertas dapat digulung namun harus dibentuk menjadi gulungan bulat sehingga tidak merusak kertas; e. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dilihat dari bentuk penyajian  dan desain, maka  Flipchart secara umum terbagi dalam dua sajian, pertama Flipchart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas kosong yang siap diisi pesan pembelajaran, seperti halnya whiteboard namun Flipchart berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat tulisnya. Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain. Tentu dalam hal ini guru perlu mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk disajikan dalam Flipchart. Salah satu bentuk Flipchart yang dapat mengaktifkan siswa adalah bentuk yang pertama, terutama cocok untuk digunakan dalam bentuk penugasan secara individu maupun kelompok, misalnya untuk merumuskan sesuatu, diskusi kelompok, metode proyek dan lain-lain. Siswa secara aktif dapat menuangkan ide dan gagasannya  dalam flipchart tersebut kemudian dipresentasikan dihadapan guru dan siswa yang lain (Sulistiyo, 2007)

3.   Cara mendesain flipchart
Menurut Laksmi (2007) sebelum dibuat flipchart, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :  a. Tentukan tujuan pembelajaran. Pada umumnya dalam pembuatan media pembelajaran, langkah pertama adalah menentukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakah tujuan bersifat penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan untuk penanaman sikap. Perlu juga tujuan dirumuskan secara operasional dalam bentuk indikator atau tujuan pembelajaran khusus (TPK), misalnya : 1) Melalui media flipchart siswa diharapkan dapat mengidentifikasi benda-benda dalam bahasa Inggris; 2) Siswa diharapkan dapat menuliskan, membaca dan mengucapkan kalimat sederhana dalam bahasa Inggris; b. Menentukan bentuk flipchart. Flipchart secara umum terbagi dalam dua sajian, pertama flipchart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas kosong yang siap diisi pesan pembelajaran, seperti halnya whiteboard namun flipchart berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat tulisnya. Kedua, flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya dapat berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain. Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan maka pilih bentuk flipchart mana yang akan dibuat atau disiapkan.
Flipchart yang masih kosong
Flipchart yang telah disiapkan sebelumnya







 Dilihat dari cara pembuatannya, tentu kedua bentuk flipchart tersebut memiliki perbedaan, membuat flipchart kosong hanya perlu menyiapkan kayu untuk membuat kerangka dudukan biasanya kaki-kakinya berjumlah empat atau tiga untuk sandaran penyimpanan kertas. Siapkan juga triplek yang tebal berbentuk persegi panjang berukuran antara 60-90 cm untuk penyangga atau untuk menempelkan kertas. Pada bagian atas kayu penyangga sediakan alat untuk menjempit kertas, sehingga dapat menyimpan kertas dalam jumlah banyak.
Membuat Flipchart yang sudah berisi pesan pembelajaran diperlukan tahap-tahap seperti : membuat alat penyangga dari kayu seperti yang dijelaskan di atas, kemudian mengumpulkan gambar-gambar yang relevan dengan tujuan, menuliskan pesan padan kertas atau kalau perlu objek gambar yang sudah ada misalnya dari koran atau majalah dapat ditempelken, diatur komposisinya, jika gambar langsung dibuat pada kertas tersebut perlu dibuat sketsa terlebih dulu, membuat outline dan mewarnai.
c. Membuat ringkasan materi. Materi yang disajikan pada media flipchart tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan menggunakan kalimat majemuk seperti halnya pada buku teks namun materi perlu disarikan, diambil pokok-pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan di seleksi mana yang menjadi pokok materi yang perlu disiapkan. Perlu dirumuskan materi-materi tersebut dengan cara membuat outline materi dalam kertas terpisah misalnya dalam buku catatan atau dalam kertas HVS yang akan dituangkan ke dalam flipchart;              d. Merancang draf kasar (Sketsa). Membuat flipchart yang baik dan menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi teks namun diperkaya dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi dan tujuan. Draf kasar yang dimaksud disini adalah sketsa yang langsung dibuatkan di lembaran-lembaran kertas flipchart menggunakan pensil yang dapat dihapus jika sudah selesai dibuat. Membuat draf kasar perlu dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam pembuatan serta mengatur tata letak yang baik, selain itu diperlukan juga untuk memudahkan pewarnaan.


Sketsa Flipchart

e.    Memilih warna yang sesuai. Flipchart yang dibuat agar lebih menarik, salah satu upayanya adalah menggunakan warna yang bervariatif. Flipchart yang hanya menggunakan satu warna misalnya hitam saja atau biru saja, kurang  menarik bagi siswa sekolah dasar. Menurut penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai tampilan media yang berwarna dibanding hitam putih. Warna  juga akan membantu memfokuskan perhatian pada materi penting. Perhatikanlah gambar di bawah ini.

Gambar B
Flipchart berwarna (Full Colour)
Gambar A
Flipchart tidak berwarna (Hitam Putih)
Diantara gambar A dan gambar B, manakah yang lebih menarik untuk siswa? Tentu bagi orang dewasa tidak terdapat perbedaan yang mencolok, bahkan hasil penelitian keterbacaan visual menunjukan bahwa orang dewasa  cenderung lebih menyukai gambar hitam putih. Tidak demikian untuk anak SD terutama kelas rendah, anak akan lebih menyukai media yang berwarna. Warna akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran, memfokuskan pada sajian materi, memberikan tanda pada sajian-sajian informasi, serta membuat sajian menjadi lebih hidup.
f.    Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai. Supaya mudah dibaca dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruangan kelas, maka sebaiknya ukuran huruf pada flipchart cukup besar. Ukuran huruf ini disesuaikan dengan seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedikit berarti ada cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar. Selain memperhatikan ukuran huruf, perlu diperhatikan juga bentuk huruf. Bentuk huruf seperti Tahoma, Arial, Verdana, Trebuchet MS, dan Eras Bold ITC, cenderung simpel dan mudah untuk dibaca dengan cepat mesti dengan jarak yang cukup jauh, dengan demikian bentuk huruf seperti itu baik digunakan dalam flipchart.

4.   Cara menggunakan flipchart
Menurut Laksmi (2007), flipchart yang telah dibuat dapat digunakan dalam pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan flipchart, antara lain : a. Mempersiapkan diri. Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut, kalau perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan latihan berulang-ulang meski tidak langsung dihadapan siswa. Siapkan pula bahan dan alat-alat lain yang mungkin diperlukan. Misalnya jika flipchart tersebut tidak memiliki dudukan atau penyangga khusus, maka diperlukan tali atau paku untuk memasangnya di papan tulis, namun tetap memudahkan untuk melipat-lipat lembaran flipchart; b. Penempatan yang tepat. Perhatikan posisi penampilan, atau sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semua siswa yang ada di ruangan kelas tersebut. Untuk memastikan bahwa posisi sudah tepat Anda juga dapat menanyakan pada siswa apakah sudah terlihat dengan baik atau belum; c. Pengaturan siswa. Untuk hasil yang lebih baik, perlu pengaturan siswa, misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga siswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik; d. Perkenalkan pokok materi. Materi yang disajikan terlebih dahulu diperkenalkan kepada siswa pada saat awal membuka pelajaran, cara yang dapat dilakukan misalnya dengan bercerita, atau mengkaitkan situasi atau kejadian yang ada di lingkungan siswa lalu kaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini sama dengan melakukan apersepsi agar siswa dapat dengan mudah mencerna materi baru; e. Sajikan gambar. Setelah masuk pada materi, mulailah memperlihatkan lembaran-lembaran flipchart dan berikan keterangan yang cukup. Gunakanlah bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami siswa; f. Beri kesempatan siswa untuk bertanya. Guru dapat hendaknya memberikan stimulus agar siswa mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang telah disampaikannya jelas dipahami atau masih kurang jelas. Kalau perlu siswa memberikan komentar terhadap isi flipchart yang disajikan; f. Menyimpulkan materi. Seperti pada umumnya kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus oleh guru namun justru siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru. Menyimpulkan ini jika dirasa perlu maka siswa atau guru kembali membuka beberapa flipchart yang dianggap penting.

1 komentar:

  1. bosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
    daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
    F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
    ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^

    BalasHapus